Dinkominfo Banyumas Dorong UMKM Digital: Dari Nilai Kejujuran Hingga 7 Peran Strategis Pemerintah

Dinkominfo Banyumas Dorong UMKM Digital: Dari Nilai Kejujuran Hingga 7 Peran Strategis Pemerintah

BANYUMAS – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyumas sukses menggelar pelatihan akbar bertajuk “Strategi Digital Marketing untuk Meningkatkan Daya Saing Brand Lokal di Pasar Digital” pada Selasa, 7 Oktober 2025, bertempat di D’Garden Resto. Acara ini menyajikan wawasan komprehensif dari empat narasumber, yang tak hanya fokus pada strategi teknis, tetapi juga menekankan fondasi etika dalam berbisnis di era digital.

Anggota Dewan Komisi II Fraksi PKS, Eko Pramono, membuka sesi dengan menyoroti urgensi digitalisasi, mengingat banyak transaksi kini dilakukan secara online. Namun, beliau menekankan bahwa kunci sukses yang utama adalah kejujuran dalam penjualan online.

“Di online, pembeli hanya melihat gambar. Jika produk tidak sesuai, maka rezeki kita tidak akan berkah,” tegas Eko Pramono.

Beliau juga mengingatkan peserta, terutama generasi muda, untuk menggunakan handphone (HP) secara bijak dan produktif, mengubah perangkat komunikasi menjadi alat utama untuk penjualan. Peserta didorong untuk bekerja berkelompok dan berkoordinasi dengan pendamping, dengan janji adanya fasilitas tambahan jika kelompok binaan berhasil meningkatkan penjualannya.

Kepala Dinas Kominfo Kab Banyumas, Budi Nugroho, S. STP, M. Si, memaparkan bahwa Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab strategis sebagai motor penggerak digitalisasi ekonomi lokal.

Budi Nugroho merangkum peran pemerintah daerah ke dalam tujuh poin utama untuk mendukung pertumbuhan brand lokal:

  • Fasilitator Literasi dan Pelatihan: Menyediakan pelatihan digital marketing (termasuk Branding, storytelling, dan penggunaan marketplace).
  • Menyediakan Infrastruktur dan Akses Teknologi: Membangun jaringan internet dan fasilitas perizinan online (Mall Pelayanan Publik).
  • Mendukung Promosi Produk Lokal: Membuat katalog digital, website resmi, dan memanfaatkan media sosial pemerintah daerah untuk promosi.
  • Membantu Onboarding ke Platform Digital: Memberikan pendampingan agar UMKM mudah terdaftar di marketplace besar (Shopee, Tokopedia, dll.) serta mempermudah izin dan legalitas produk.
  • Mendorong Kolaborasi: Bekerja sama dengan influencer dan komunitas kreator konten lokal.
  • Kemitraan dengan BUMN/BUMD: Memberikan akses kredit mikro dan insentif bagi UMKM berprestasi di pasar online.
  • Membentuk Ekosistem Digital yang Terintegrasi: Mengembangkan aplikasi pendukung (contoh: dolan Banyumas) dan menjalin sinergi antar dinas.

Sesi dilanjutkan oleh Roni Hidayat, S.STP., M.Si., Camat Baturraden, yang membawakan materi tentang “Membangun Kesadaran dan Semangat Adaptasi di Era Digital.”

Roni Hidayat menekankan bahwa pasar tidak hilang, melainkan berpindah tempat—dari belanja di mall ke marketplace, dan promosi dari brosur ke media sosial.

“Kunci keberhasilan bukan pada siapa yang paling kaya atau paling pintar, tetapi siapa yang paling cepat belajar dan beradaptasi,” tegasnya.

Pemasaran digital (seperti Branding, eCommerce, Content Marketing, SEO, dan Social Media) adalah solusi mutlak bagi pelaku usaha agar tidak tertinggal.

Materi praktis kemudian ditutup oleh Nur Prasetyo Eko Wibowo, Praktisi Digital Marketing, yang membagikan strategi dan tips teknis menaikkan omset. Beliau juga mengajarkan peserta teknik-teknik untuk menaikkan jumlah view yang krusial untuk meningkatkan minat dan kepercayaan pembeli di ranah digital.

Inti dari sukses di pasar digital terangkum dalam tiga pilar utama:

  • Adaptasi & Kecepatan Belajar: UMKM wajib segera memulai dan pindah online, memanfaatkan handphone sebagai alat penjualan utama, serta fokus menguasai strategi branding dan konten media sosial.
  • Etika dan Kejujuran: Fondasi bisnis yang berkah di online adalah kejujuran. Pelaku usaha harus menjamin kualitas dan deskripsi produk sesuai dengan yang dilihat pembeli untuk membangun kepercayaan jangka panjang.
  • Sinergi dan Dukungan Pemerintah: Pemerintah Daerah berperan sebagai motor penggerak melalui tujuh strategi konkret, termasuk penyediaan infrastruktur internet, fasilitasi pelatihan, pendampingan onboarding ke marketplace, hingga pemberian insentif dan kemudahan legalitas.

“UMKM harus secara aktif memanfaatkan dukungan ini, segera melegalkan usaha, dan secara kolektif (berkelompok) meningkatkan kompetensi digital mereka untuk secara signifikan memperkuat daya saing brand lokal di kancah digital nasional dan global.” Ujar Eko.